KIM PLUS – Haji Ischak Maulana Rohman resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Kabupaten Tegal dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Suradadi pada Rabu, 19 Juni 2024. Pemilihan ini berlangsung tanpa pesaing lain, di mana Ischak, seorang pemuda Nahdlatul Ulama sekaligus bakal calon Bupati Tegal, dipilih oleh 16 rukun nelayan, serta perwakilan dari DPC dan DPD HNSI. Setelah terpilih, Ischak langsung menyampaikan komitmennya untuk mendengarkan dan menampung seluruh aspirasi masyarakat nelayan di Kabupaten Tegal.
Dalam sambutannya di hadapan para nelayan, Ischak menegaskan bahwa semua masukan dan kebutuhan yang diutarakan oleh para nelayan akan dijadikan program utama HNSI ke depan. Aspirasi yang paling mendesak, menurut para nelayan, adalah kebutuhan akan kantor HNSI di Kabupaten Tegal, serta normalisasi Sungai Cenang Suradadi dan Sungai Larangan Munjungagung yang merupakan jalur penting bagi aktivitas nelayan setempat.
Selain itu, normalisasi di Pelabuhan Ikan Suradadi dan Munjungagung juga menjadi salah satu prioritas yang diminta oleh para nelayan. Tidak hanya itu, mereka juga berharap adanya bantuan beras paceklik saat nelayan tidak bisa melaut. Tradisi ini pernah dijalankan saat almarhum Bupati Enthus masih menjabat, dan Ischak berjanji akan menghidupkan kembali program tersebut. Sebagai bentuk nyata dari komitmennya, ia langsung membagikan beras kepada nelayan pada hari itu.
Dengan penuh semangat, Ischak menyampaikan harapannya agar melalui kepemimpinannya di HNSI, kesejahteraan nelayan di Kabupaten Tegal dapat meningkat. Ia bertekad untuk membawa perubahan nyata, sesuai dengan tagline yang selalu ia bawa, “Tegal Luwih Apik,” yang berarti Tegal lebih baik. Kehadiran Ischak sebagai pemimpin baru HNSI disambut dengan antusiasme dan harapan besar oleh para nelayan yang hadir.
Ketua Panitia Muscab, Wanardi, menjelaskan bahwa pemilihan ketua HNSI kali ini berlangsung secara aklamasi karena hanya ada satu calon, yaitu Ischak Maulana Rohman. Hal ini sudah menjadi tradisi di HNSI Kabupaten Tegal, di mana pemilihan ketua sering kali dilakukan dengan cara aklamasi. Wanardi menambahkan, ketua HNSI tidak harus berasal dari kalangan nelayan, karena nelayan umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk berorganisasi.
Pemilihan Ischak dianggap sebagai langkah yang tepat, mengingat kemampuannya dalam mengelola organisasi dan membangun sinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal. Kemampuannya dalam berorganisasi serta pengaruhnya sebagai tokoh muda dinilai akan membantu meningkatkan kinerja HNSI dalam memperjuangkan kesejahteraan nelayan.
Sebelum Muscab dimulai, acara ini dibuka dengan seremonial yang dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Asisten II Sekda Kabupaten Tegal, dr. Joko Kurnianto SKM MKes, dan Ketua DPD HNSI Provinsi Jawa Tengah, H. Riswanto. Acara diawali dengan pengesahan tata tertib dan laporan pertanggungjawaban ketua sebelumnya, diikuti dengan pandangan umum dari para peserta dan demisioner.
Setelah melalui proses musyawarah, hanya satu nama yang diusulkan untuk menjadi Ketua HNSI, yaitu H. Ischak Maulana Rohman. Dengan demikian, pimpinan sidang, H. Riswanto, langsung menetapkan Ischak sebagai ketua terpilih. Riswanto berharap Ischak dapat menjalankan amanah dengan baik, menjaga kesejahteraan nelayan, dan selalu berkoordinasi dengan Pemkab Tegal untuk meningkatkan kondisi ekonomi nelayan.
Riswanto juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi nelayan, terutama dalam hal penyediaan modal perbekalan untuk melaut, yang sering kali menjadi kendala utama. Sinergi antara HNSI dan pemerintah, baik daerah maupun pusat, harus terus ditingkatkan agar nelayan bisa mendapatkan akses terhadap bantuan, baik dalam bentuk mesin maupun kapal kecil.
Dalam sambutannya, Asisten II Sekda Kabupaten Tegal, dr. Joko Kurnianto, menyoroti pentingnya perlindungan bagi para nelayan melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Program ini dinilai penting agar nelayan mendapatkan perlindungan saat terjadi kecelakaan atau risiko lainnya saat melaut. Selain itu, ia juga mengingatkan agar nelayan mematuhi aturan tentang penggunaan alat tangkap yang diperbolehkan.
Joko Kurnianto menutup acara dengan mengumumkan bahwa Pemkab Tegal telah mengajukan usulan kepada pemerintah pusat untuk memberikan bantuan mesin dan kapal kecil bagi nelayan. Surat usulan tersebut sudah ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Bupati Tegal dan akan segera disampaikan ke Kementerian, dengan harapan nelayan bisa segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.