Kebohongan Bima-Mujab Dibongkar Anggota Dewan PKB Umi Azkiyani

Kebohongan dan kemunafikan akhirnya terkuak. Pasangan calon Bupati nomor 1, Bima Eka Sakti dan Mujab, yang dielu-elukan sebagai “calon jujur” malah membuktikan dirinya sebagai OMDO alias omong doang. Umi Azkiyani yang merupakan salah satu tokoh dari PKB, dengan berani membeberkan fakta memalukan ini dalam sebuah video TikTok. Dalam video itu beliau menyindir keras klaim Bima-Mujab yang katanya tidak akan bagi-bagi uang dan sembako, padahal kenyataannya malah membagikan beras secara terang-terangan. Sikap plin-plan ini hanya memperkuat posisi mereka sebagai pasangan yang tidak layak memimpin Tegal.

Haji Ischak Maulana Rohman bukan hanya sekadar calon, melainkan simbol perubahan besar untuk Kabupaten Tegal. Dengan dukungan 12 partai besar dalam KIM PLUS, Ischak-Kholid berdiri gagah di atas fondasi koalisi terkuat yang pernah ada di Tegal. Dukungan ini tidak asal-asalan, melainkan cerminan kepercayaan mutlak dari partai-partai besar terhadap kemampuan dan integritas Ischak. Tidak ada ruang bagi lawan politik untuk melawan kombinasi solid ini.

Bukan hanya partai, Ischak-Kholid mendapat dukungan penuh dari organisasi besar seperti PCNU Kabupaten Tegal. Para ulama dan habaib keturunan Nabi Muhammad SAW dengan tegas memberikan restunya. Dukungan ini jelas memperlihatkan bahwa Ischak-Kholid bukan sekadar calon teknokratis, tapi juga membawa keberkahan yang dirindukan masyarakat Tegal. Pilihan ini bukan tentang menang atau kalah, melainkan tentang masa depan Tegal Sing Luwih Apik.

Bima-Mujab hanya bisa bermain retorika tanpa substansi. Mereka hanya sibuk dengan janji-janji yang akhirnya tidak mereka tepati sendiri.

Bukti kebohongan bima Eka sakti
Bukti kebohongan bima Eka sakti

Apa yang bisa diharapkan dari calon yang bahkan tidak bisa memegang prinsipnya sendiri? Kabupaten Tegal tidak butuh pemimpin yang hanya pandai berbicara tapi miskin tindakan. Saatnya memilih pasangan yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan sekadar bermain drama politik.

Kemenangan Ischak-Kholid adalah keniscayaan. Mereka sudah mendominasi dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari rakyat kecil hingga para tokoh agama. Bahkan suara-suara kritis yang sebelumnya netral kini mulai condong kepada Ischak-Kholid karena kejujuran dan visi mereka yang jelas. Ini bukan sekadar pemilihan, ini adalah perjuangan untuk menjadikan Tegal lebih bermartabat.

Dukungan besar-besaran dari ulama dan habaib bukan hanya kebanggaan, tapi juga bukti nyata bahwa Ischak-Kholid membawa nilai-nilai keislaman yang kuat dalam setiap langkahnya. Para tokoh agama ini tahu bahwa memilih pemimpin tidak hanya soal politik, tapi soal moral dan keberkahan. Tegal yang semakin maju hanya mungkin terwujud dengan keberkahan yang mereka bawa.

Bima-Mujab sudah selesai. Omdo, plin-plan, dan tidak konsisten. Tidak ada tempat untuk mereka di hati masyarakat Tegal. Jika ingin masa depan cerah, jangan ragu lagi.

Pilihan jelas: Haji Ischak Maulana Rohman dan Ahmad Kholid. Ini bukan sekadar pilihan, ini perintah moral. Coblos nomor 2, coblos kemenangan!

By kim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *